Berikut ini contoh singkat bagaimana bertahan zonal defence dalam pola 4-4-2.
Klik disini untuk melihat skemanya.
Umpamakan kita adalah tim merah yang sedang bertahan, sedangkan lawan
adalah tim biru yang sedang menguasai bola. Dalam contoh ini terjadi 4
aliran bola. Pertama-tama bola dipegang oleh kiper lawan lalu diumpankan
kepada center back mereka. Dengan demikian bola berada di hadapan lini
depan kita, di sisi tengah lapangan. Forward kita yang sebelah kiri
(yang terdekat dengan bola) bergerak mem-pressure bola, di-cover oleh
forward yang lainnya.
Namun center back lawan berhasil melewati barisan lini depan kita.
Kini bola berada di kaki right back lawan, dan berada di hadapan lini
tengah kita, di sisi kiri lapangan. Maka, right midfielder kita pun
bergerak mem-pressure bola, dibantu oleh salah satu forward terdekat.
Dengan demikian bola di-press oleh dua orang pemain kita (1+1). Ketiga
pemain lain di lini tengah menyesuaikan diri dengan membentuk lengkungan
buah pisang. Lini belakang menyesuaikan diri pula, membentuk lengkungan
buah pisang.
Lagi-lagi, bola berhasil lolos, diumpankan ke right midfielder lawan
yang posisinya berada di belakang lini tengah kita. Dengan demikian bola
melewati lini tengah kita, dan kini berada di hadapan lini belakang
kita. Ini adalah keadaan yang cukup berbahaya, karena bola sudah berada
di hadapan lini belakang kita. Karena bola berada di sisi kiri lapangan,
maka left back kita bergerak mem-pressure bola, dibantu oleh left
midfielder dan satu orang center midfielder terdekat. Tiga orang pemain
kita mem-pressure bola (1+2).
Namun pergerakan salah seorang center midfielder lawan membuka ruang
passing, dan bola pun berhasil diumpankan kepada center midfielder
tersebut. Bola tetap berada di hadapan lini belakang kita, namun kita
telah berpindah dari sisi kiri lapangan ke sisi tengah lapangan kita.
Ini lebih berbahaya karena bola menjadi lebih dekat ke gawang kita.
Sesuai dengan rumus bertahan zonal defence, salah satu center back
kita yang terdekat dengan bola bergerak mem-pressure bola dibantu oleh
dua center midfielder kita (1+2), sementara ketiga back lainnya
mengambil posisi lurus horisontal di belakang center back yang
mem-pressure bola. Left back tidak bergerak mengejar bola namun bergerak
ke belakang, karena pressure terhadap bola kini menjadi tanggung jawab
center back yang terdekat dengan bola. Perhatikan bahwa center back
lainnya dan right back disamping membentuk shape yang tepat juga
memposisikan diri mengawal dua forward lawan.
Dalam tim yang baik, bertahan tidak hanya dilakukan oleh pemain
belakang saja. Semua pemain harus ikut bertahan setiap kali tim
kehilangan bola, sebagaimana pula semua pemain harus ikut menyerang
ketika tim menguasai bola. Sebelum memasuki lapangan, pelatih harus
menetapkan terlebih dahulu dimana tim akan mulai menekan lawan ketika
mereka menguasai bola.
Selebihnya, tim kita harus memahami bagaimana cara bertahan. Dalam
zonal defence, berturut-turut yang menjadi acuan adalah BOLA, lalu
TEMAN, dan baru kemudian LAWAN. Pertama-tama, semua pemain harus
memperhatikan dimana posisi bola. Mengapa demikian? Karena: 1) semua
pemain harus bergerak secara serempak ke arah bola, dan 2) tim harus
membentuk ball-pressure-triple (segitiga tekanan pada bola).
Selanjutnya, masing-masing pemain harus memperhatikan temannya.
Tujuannya adalah: 1) untuk menjaga jarak antar pemain dalam satu lini
dan jarak antar lini, dan 2) untuk membentuk shape bertahan yang tepat
sesuai dengan posisi bola.
Yang terakhir, baru para pemain memperhatikan lawannya. Disamping
menjaga jarak antar teman dan antar lini, para pemain juga harus menjaga
para pemain lawan, terutama lini depan mereka. Ruang-ruang passing
sebisa mungkin kita tutup, dan lini depan lawan harus senantiasa
terkawal.
Adapun rumus bertahan akan dijelaskan berikut ini, sesuai dengan
posisi bola yang berbeda-beda. Posisi bola yang dimaksud disini adalah
apakah bolanya berada di sisi tepi lapangan ataukah di sisi tengah
lapangan. Dan apakah bola berada didepan lini depan, didepan lini
tengah, ataukah didepan lini belakang. Yang dimaksud dengan bola didepan
lini depan adalah jika bola berada di depan para pemain lini depan, dan
hendak melewati lini depan tersebut. Bola didepan lini tengah adalah
jika bola telah melewati lini depan kita namun belum melewati lini
tengah kita. Dan bola didepan lini belakang adalah jika bola telah
melewati lini tengah, dan kini berada di hadapan lini belakang kita.
Rumus bertahan adalah dalam pola 4-4-2 adalah 4+2,
dimana 4 adalah para pemain dari lini yang berhadapan dengan bola, dan 2
adalah dua pemain yang terdekat dengan bola dari lini didepannya.
Selanjutnya, dari 4+2 tersebut, yang melakukan tekanan pada bola adalah 1+2,
yaitu 1 orang dari lini yang berhadapan dengan bola dan 2 orang dari
lini didepannya. Ini berlaku jika bola berada didepan lini tengah dan
didepan lini belakang.
Adapun jika bola berada didepan lini depan maka cukup dua pemain lini
depan itu yang melakukan tekanan pada bola (0+2), sementara lini-lini
yang berada di belakangnya hanya perlu menciptakan balance, dengan cara
menyesuaikan bentuk dan jarak saja. Mengapa sudah cukup dua orang saja?
Karena bola masih jauh berada didepan, jauh dari pertahanan kita.
Jika bola berada didepan lini depan, disisi tengah lapangan, maka
cara bertahannya adalah sebagai berikut (warna merah jingga adalah
pemain yang mem-pressure bola).
Keterangan: Pressure pada bola dilakukan oleh salah satu forward
(yang lebih dekat pada bola), sementara forward yang lainnya men-double
(meng-cover) forward yang pertama tadi. Sementara, para pemain di lini
tengah dan lini belakang bergerak mendekat kearah bola dengan bentuk
seperti diatas, untuk menciptakan balance.
Adapun jika bola didepan lini depan, namun berada di sisi tepi lapangan, maka cara bertahannya adalah sebagai berikut.
Keterangan: Pada contoh ini, bola berada di sisi kiri lapangan. Maka,
salah satu forward (yang terdekat dengan bola) bergerak melakukan
pressure pada bola, sementara forward yang lain men-double-nya
(meng-cover-nya). Lalu, outside midfielder (karena bola di sisi kiri,
berarti left midfielder) ikut bergerak mendekat kearah bola untuk
menciptakan balance, diikuti oleh ketiga pemain lain di lini tengah,
membentuk lengkungan buah pisang. Lini belakang mengikuti (identik
dengan lini tengah).
Sekarang bagaimana jika bola telah melewati barisan lini depan, dan
kini berada di hadapan lini tengah kita? Apabila bolanya di sisi tengah
lapangan, maka cara bertahannya sebagai berikut.
Keterangan: Ingat rumus 1+2. Karena bola berada di sisi tengah
lapangan, maka satu orang center midfielder yang terdekat dengan bola
maju untuk mem-pressure bola. Pada saat yang sama, kedua forward juga
ikut mem-pressure bola. Jadi, bola ditekan oleh tiga orang sekaligus.
Lini belakang mengikuti bentuk lini tengah.
Adapun jika bolanya berada di sisi tepi lapangan, maka cara bertahannya sebagai berikut.
Keterangan: Pakai rumus 1+2. Karena bola ada di sisi kiri, maka left
midfielder harus maju mem-pressure bola, dibantu oleh kedua forward
didepannya. Pada saat yang sama, ketiga pemain lain di lini tengah harus
bergerak mendekat kearah bola, membentuk lengkungan buah pisang. Lini
belakang mengikuti bentuk lini tengah.
Akhirnya, bagaimana jika bola telah melewati lini tengah dan kini
berada dihadapan lini belakang kita? Apabila bolanya berada di sisi
tengah lapangan, maka cara bertahannya sebagai berikut.
Keterangan: Pakai rumus 1+2. Karena bola di sisi tengah lapangan,
maka center back yang terdekat dengan bola harus maju untuk
mem-pressure bola, dibantu oleh kedua center midfielder didepannya.
Sedangkan jika bolanya berada disisi tepi lapangan, maka cara bertahannya adalah sebagai berikut.
Keterangan: Pakai rumus 1+2. Karena bola ada di sisi kiri, maka left
back harus maju untuk mem-pressure bola, dibantu oleh left midfielder
dan center midfielder terdekat. Ketiga pemain lain di lini belakang
bergerak mendekat kearah bola membentuk lengkungan buah pisang.
Sebagai catatan terakhir, apabila karena beberapa hal
ball-pressure-triple 1+2 tidak bisa tercipta, maka setidak-tidaknya
harus tercipta ball-pressure-double 1+1. Jadi, idealnya kita bisa
menekan bola dengan formasi 1+2. Namun jika pada saat-saat tertentu
tidak bisa, setidak-tidaknya 1+1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar